Salah satu tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 yakni Aceh memiliki kedekatan tersendiri dengan juara bertahan Jawa Barat. Baik secara emosional maupun dari aspek sosial, budaya, hingga sejarah.
Tanah Pasundan menjadi rumah peristirahatan terakhir bagi pahlawan nasional asal Bumi Serambi Mekkah yakni Cut Nyak Dhien. Pahlawan nasional yang lahir di Aceh Besar pada 12 Mei 1848 itu menghembuskan nafas terakhirnya dan dimakamkan di Kabupaten Sumedang pada 6 November 1908 di usia 60 tahun.
Makam Cut Nyak Dhien di Kabupaten Sumedang, tepatnya di Gunung Puyuh, Desa Sukajaya, Sumedang Selatan, sempat diwacanakan dipindahkan namun ditolak masyarakat Sumedang yang sudah sangat dekat dengan sang pahlawan yang mereka kenal sebagai Ibu Perbu atau Ibu Suci ini. Akhirnya, makam diresmikan pada 7 Desember 1987 usai dilakukan pemugaran oleh Gubernur Aceh saat itu, Ibrahim Hasan.
Menjelang perhelatan PON XXI, para atlet Jabar melakukan ziarah ke makam Cut Nyak Dien sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan nasional asal Aceh tersebut. Dipimpin langsung Komandan Kontingen PON XXI Jabar, Irjen Pol. Akhmad Wiyagus, Ketua Umum KONI Jabar M. Budiana, serta jajaran pimpinan kontingen, para atlet mendoakan dan melakukan tabur bunga di makam pahlawan nasional asal Bumi Serambi Mekah tersebut.
Baca juga:
Konfers
|
Atlet Rugby Jabar, Sukarma mengaku jika ikatan emosional antara Jabar dan Aceh sudah terbentuk dari lama. Untuk itu, ziarah ke makam Cut Nyak Dien dilakukan sebagai penghormatan bagi jasa-jasa pahlawan asal Aceh tersebut.
"Kami dari tim Rugby Jabar berziarah ke makam Cut Nyak Dien untuk menghormati jasa beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan. Apalagi beliau asal Aceh, tempat cabang olahraga rugby dipertandingkan di PON XXI sehingga kami berharap ikatam emosional dan semangatnya menular kepada kami untuk berjuang meraih medali emas dan mendukung pencapaian Jabar Hattrick, " kata Sukarma.
Hal senada diungkapkan atlet sepakbola putri, Tia Darti Septiawati saat ditemui di sela-sela ziarah di makam Cut Nyak Dien. Bagi dirinya dan teman-teman satu tim di sepakbola putri, perjuangan Cut Nyak Dien dalam memperjuangkan kemerdekaan patut dicontoh.
"Kami pun akan berjuang untuk mencetak sejarah di ajang PON XXI dengan meraih medali emas sekaligus mendukung target Jabar Hattrick. Melalui ziarah di makam pahlawan Cut Nyak Dien, semoga semangat perjuangan Cut Nyak Dien bisa tertular kepada kami, " kata Tia.
Sementara Camat Sumedang Selatan, Marlina mengaku bangga dan senang dengan kehadiran Kapolda Jabar, Irjen Pol. Akhmad Wiyagus, Ketua Umum KONI Jabar, M. Budiana dan jajaran, serta atlet-atlet Jabar yang akan berjuang di PON XXI untuk berziarah ke makam Cut Nyak Dien. Terlebih dirinya berasal dari Aceh dan mengabdi di Tanah Pasundan sebagai Camat Sumedang Selatan.
"Antara Aceh dan Jabar ini sudah ada keterikatan kekeluargaan sejak dulu, sejak Cut Nyak Dien masih ada. Ziarah ke makam Cut Nyak Dien pun menjadi ikhtiar agar apa yanv dicita-citakan dan diinginkan kita semua pada POan XXI tercapai yakni Jabar Hattrick. Pak Kapolda sebagai Komandan Kontingen, Pak Ketua Umum KONI Jabar dan jajaran, serta para atlet yang akan berjuang di PON XXI baik di Aceh maupun Sumut, selalu sehat, diberi kelancaran dan kemudahan, serta mendapatkan hasil terbaik, " kata Marlina.
Seperti diketahui, Jabar akan mempertaruhkan supremasi prestasi juara umum PON dua kali berturut-turut pada gelaran PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara. Berkekuatan 1.200-an atlet yang akan bertanding di 80-an cabang olahraga, kontingen Jabar akan dipimpin Kapolda Jabar Irjen Pol. Akhmad Wiyagus untuk mencetak hattrick juara umum PON. ***